22

Biografi KH. Yahya Cholil Staquf

oleh KH. M. Munawwir setelah kembali dari belajar di

Makkah dan Madinah selama dua puluh satu tahun. KH.

M. Munawwir satu zaman dengan KH. Ahmad Dahlan

–pendiri Persyarikatan Muhammadiyah. KH. Ahmad

Dahlan adalah teman dekatnya ketika sama-sama belajar

di Mekkah. KH. M. Munawwir dikenal keahliannya dalam

kajian Alqur’an yang didapatkannya selama bertahun-

tahun di tanah suci untuk mendalami Ulum al-Qur’an

(Mukhlisin, 2019).

Represi Jepang pada dekade kelima abad ke-20 di

Nusantara membuat kondisi perekonomian sulit dan

lembaga-lembaga pesantren banyak yang gulung tikar,

termasuk Pesantren Krapyak. Kondisi ini semakin sulit

karena saat bersamaan pendiri pesantren Krapyak,

KH. M. Munawwir, wafat pada 1942 sementara putera

dan puterinya masih terlalu muda untuk melanjutkan

kepemimpinan

pesantren

tersebut.

Pihak

keluarga

memutuskan untuk memboyong KH. Ali Ma’shum yang

merupakan menantu KH. M. Munawwir dan pengasuh

Pesantren Al-Hidayat dari Lasem, Rembang. Seyogyanya,

KH. Ali Ma’shum melanjutkan kepemimpinan ayahnya,

KH. Ma’shum, di pesantren tersebut (Mukhlisin, 2019).

Di bawah kepemimpinan KH. Ali Ma’shum, Pesantren

Krapyak berkembang cukup pesat. Putra-putra KH. M.

Munawwir disiapkan untuk ikut serta mengembangkan

pesantren tersebut. Pesantren ini pun kemudian dikenal

dengan sebutan Pondok Pesantren Al-Munawir. Nama

tersebut diambil dari nama. KH. M Munawwir sebagai

pendirinya. Kiai Ali juga membawa tradisi baru dalam

mengajar kitab kuning, yaitu pengajian kitab kuning

secara ‘bandongan’ maupun ‘sorogan’. Kehadiran Kiai Ali

kemudian dapat mengimbangi dominasi model pengajian